Aku terlelap dalam gelap mendekap.
Suaramu bergaung suram dalam kelam.
Do’amu-kah, wahai kawan lama?
Entah kenapa, kembali aku ingin mendengarnya.
Rindu menyiksa, kejam setajam sembilu.
Setengah mati ingin kusingkirkan haru,
terlalu muak dengan air mataku.
Harus kubunuh harap akan segala yang semu.
Terlalu lama kutunggu
pedih yang sulit terobati tak jua berlalu.
Sebisa mungkin, kau tak perlu tahu.
Aku juga enggan menyiksamu
dengan rasa bersalah yang tak perlu.
Masih berdo’a, wahai kawan lama?
Terima kasih, karena aku masih membutuhkannya.
Hanya demi kau, rela kupalsukan tawa
atas nama cinta yang tak boleh cemar,
atas persahabatan yang jangan sampai bubar.
Semoga do’amu terkabul sepenuhnya,
mengingat aku masih butuh percaya
cinta akan seadil Sang Pencipta
bukan lelucon kejam belaka
pengundang iblis ‘tuk tertawa
menghina semua luka…
(Jakarta, 11/12/2010)
“kucing3warna” [kucing3warna@...]
Gabung yuks!!
Puisi Terbaru
Puisi Terpopuler
- PANTUN BAHASA JAWA LUCU MENARIK
- PUISI BAHASA JAWA
- Puisi Permintaan Maaf Kepada Kekasih
- PUISI Untuk Sang Mantan Kekasih
- kumpulan kata-kata cinta terindah – kata kata bijak – ayat ayat cinta – motivasi – kata cinta-kata romantis – kata kata mutiara – kata mesra
- PUISI UCAPAN SELAMAT PAGI
- Puisi Ucapan Selamat Sore
- PUISI SELAMAT MALAM DAN SELAMAT TIDUR
- Arti Selingkuh
- Aku Ingin Memilikimu