Bagaimanapun, perang ini harus kuhadapi seorang diri
Tidak ada seorang pun Panglima akan berdiri disisiku
Bahkan sebagian dari kolegaku,
akan menjadi gundik-gundik daripada musuh-musuhku;
Sudah pasti mereka ini akan berusaha mencabik-cabikku
Tidak ada yang bisa kulakukan, selain membiarkan
semua malapetaka ini menimpaku seorang diri
Menang kalah….
Selamat mati.
masih menjadi tanda tanya yang tiada mungkin
disikap dalam kabut pekat yang tebal ini;
Harapan sudah hampir lenyap seluruhnya
sang Darwis bersabda, mintalah tolong kepada Tuhan-MU
kemudian kujawab,jika dia sang semesta alam malah bersembunyi
di masa damai, mana mungkin kuharap keberaniannya di masa perang?
Kami-pun lantas terdiam, tenggelam masing-masing dalam dunia kami yang sepi;
Kami sama-sama sadar bahwa waktu-ku tak lagi lama
sementara Darwis itu lantaran cendekianya, ditakdirkan untuk
menjadi saksi daripada semesta raya;
Kamar Rumah Sakit Jiwa no 28
http://www.xanga.com/krsj28
Salvatore Nevide [efendisaw@...]
Gabung yuks!!
Puisi Terbaru
Puisi Terpopuler
- PANTUN BAHASA JAWA LUCU MENARIK
- PUISI BAHASA JAWA
- Puisi Permintaan Maaf Kepada Kekasih
- PUISI Untuk Sang Mantan Kekasih
- kumpulan kata-kata cinta terindah – kata kata bijak – ayat ayat cinta – motivasi – kata cinta-kata romantis – kata kata mutiara – kata mesra
- PUISI UCAPAN SELAMAT PAGI
- Puisi Ucapan Selamat Sore
- PUISI SELAMAT MALAM DAN SELAMAT TIDUR
- Arti Selingkuh
- Aku Ingin Memilikimu