Beranjak keremangan subuh,
temaram mentari berbagi dengan kabut pagi.
saat beranda ini masih sepi,
lampu disudut menyala menghabiskan
geliat-geliat malam.
Hening..
terhenti sesaat gerak mengenali diri.
sejenak terasing, pandang kepada hati melambat.
perlahan rona berbalik melekat pada citraan
diri yang seolah dilihat oleh semua tampakan pagi ini;
sebuah diri yang kecil, begitu lusuh
dan sebentuk semangat yang compang-camping.
Pagi telah melihat diriku gamang.
waktu yang beranjak seakan melambat,kemudian
terhenti.
semua yang masih tersisa untuk kurasakan,
luruh mengalun dalam bentang yang luas.
dimana hatiku, gerak pikiran dan
berbagai keangkuhan yang selalu kupelihara.
hilang bentuk, hilang rasa.
Kembali terhenti diri yang luruh mengalun
tersentak waktu yang berdetak kembali.
yang hilang bentuk, hilang rasa
muncul seperti tembok tinggi dan keras
di depan muka, menghantam keras.
seiring kesadaran yang muncul,
namun masih memberikan jarak
sehingga ada sebongkah ingatan untuk bertanya;
dimanakah gadis manis penggesek violin itu?
(Garut/Januari/2011/Katjha)
Gabung yuks!!
Puisi Terbaru
Puisi Terpopuler
- PANTUN BAHASA JAWA LUCU MENARIK
- PUISI BAHASA JAWA
- Puisi Permintaan Maaf Kepada Kekasih
- PUISI Untuk Sang Mantan Kekasih
- kumpulan kata-kata cinta terindah – kata kata bijak – ayat ayat cinta – motivasi – kata cinta-kata romantis – kata kata mutiara – kata mesra
- PUISI UCAPAN SELAMAT PAGI
- Puisi Ucapan Selamat Sore
- PUISI SELAMAT MALAM DAN SELAMAT TIDUR
- Arti Selingkuh
- Aku Ingin Memilikimu