Ku berdiri di suatu titik kesendirian
berharap nurani dapat tersingkap
Ku coba untuk bersandar di tepi kebahagiaan.
Tapi aku tergoyahkan oleh lamunan.
Ku duduk diantara dua kepastian
Namun rasa yang ku damba hilang di telan asa.
Inikah jawaban dari semua pertanyaan ?
Atau ini suatu tujuan ?
Kuharap suatu cahaya putih dapat terbit dari sinar abu-abu di dalam nurani.
Menyingkap butir merah dari kelabunya cahaya biru.
Ku coba untuk memulai berjalan mengikuti detak jam yang tergulai,
tapi aku jenuh, aku merana.
Aku hanya tergelut air mata kesedihan.
Aku tenggelam di air mata penyesalan
Aku bagai senja di malam yang gelap.
yang hanya ditemani ribuan bulan dari cahaya titik-titik.
Hatiku berdarah ..
aku dapat merasakan sakitnya.
Ingin rasanya aku berteriak.
Namun hati tak sampai untuk berucap.
Ku rindu seseorang yabg sanggup berjalan di atas angin. tapi. Apakah ada ?
Hanya waktu yang sanggup menjawab..
by. penyair
Gabung yuks!!
Puisi Terbaru
Puisi Terpopuler
- PANTUN BAHASA JAWA LUCU MENARIK
- PUISI BAHASA JAWA
- Puisi Permintaan Maaf Kepada Kekasih
- PUISI Untuk Sang Mantan Kekasih
- kumpulan kata-kata cinta terindah – kata kata bijak – ayat ayat cinta – motivasi – kata cinta-kata romantis – kata kata mutiara – kata mesra
- PUISI UCAPAN SELAMAT PAGI
- Puisi Ucapan Selamat Sore
- PUISI SELAMAT MALAM DAN SELAMAT TIDUR
- Arti Selingkuh
- Aku Ingin Memilikimu