REKAMAN ASA
deru waktu terus memburu
menyelang-nyeling warna-warni peristiwa
... manusia menghitung usianya
si kecil telah beranjak remaja
melangkahkan kaki merentang jarak
ada cita yang dikejar
duka yang hadir lebur dalam suka cita
... manusia semakin berkaca
menjadi orang tua
yang masih terbata-bata
mengeja makna
derap langkah para pejuang
memasuki medan kekuasaan
ada fitnah, terdengar teriak
tapi lari dari amanah
menghadirkan fitnah yang lebih besar
manusia mencoba merapatkan shaff
semakin tak berarti berjalan sendiri
seperti semakin tak berarti hanya bicara
ada panggilan, terdengar teriak
deru waktu terus memburu
meski tertatih
harus terus melangkan maju
rupiah melemah
bbm harus semakin mahal
para pemimpin mengintip kursi
dengan nafsu memburu
tangan-tangan rakus raksasa
siap mengoyak negeri yang rapuh
di timur dan di barat
tangan-tangan rakus raksasa
menancapkan kuku-kukunya
menyulut perselingkuhan
dengan para penunggang kuda liar
anak-anak aceh masih menangis
jutaan lagi masih terengah
sekedar menagih hak untuk belajar
di sana segelintir orang antri
menunggu jatah mobil milyaran
sementara jutaan orang berjalan di bawah terik
sekedar untuk makan sehari
... manusia diam terpekur
menghitung di mana tempat bekerja
dia tersenyum
berdoa meniupkan cinta
tetap ceria menyirami bunga
di taman
dan teguh menyemai damai
derap langkah para pejuang
memasuki medan kekuasaan
ada panggilan, terdengar teriak
deru waktu menggilas usia
meski tertatih
harus terus melangkah maju
chiba, 27 agustus 2005